Kamis, 16 Juni 2016

TEKNIK PENGUMPULAN DATA-WAWANCARA

WAWANCARA

Pengertian wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden).
Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.
Selanjutnya wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktut, dan dapat dilakukan dengan tatap muka (face to face) maupun menggunakan telepon (Sugiyono, 2006; 138-140).

Teknik Wawancara

Wawancara Terstruktur

Pada wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam prakteknya selain membawa instrument sebagai pedoman wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan amterial lain yang dapat membantu dalam wawancara.

Wawancara semi tak berstruktur

Wawancara semi tak berstruktur merupakan suatu tekhnik wawancara dimana  pewawancara bisa menambah atau bertanya kembali setelah pertanyaan berstruktur habis.

Wawancara tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur maksudnya adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Contohny:
“Bagaimaanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah tentang impor gula saat ini? Dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan petani”.

Kelebihan dan Kekurangan Teknik Wawancara

Kelebihan:
  • Wawancara dapat digunakan pada informan yang tidak bisa membaca dan menulis.
  • Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskan.
  • Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran.
Kekurangan: 
  • Biaya besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpulan data.
  • Hanya dapat menjangkau jumlah informan yang kecil.
  • Kehadiran pewawancara mengganggu informan. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara
1.    Sebaiknya lakukan perjanjian dengan calon responden
2.  Memulai pembicaraan dengan menggunakan kalimat pembuka atau kalimat pengantar dan gunakan bahasa yang baik dan benar.
3.    Mengontrol jalannya wawancara dan bila perlu pihak informan dituntut seperlunya agar tidak mengalami kesulitan.
4.      Penampilan fisik.
5.      Sikap dan tingkah laku
6.      Identitas pewawancara. kalau perlu menunjukkan tanda pengenal/surat tugas.
7.   Kesiapan materi. Pewawancara memahami dan menguasai apa yang akan ditanyakan dan siap memberikan jawaban apa diperlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar